Bagikan di :

Covid Pada Anak: Cara Mengobati dan Mencegahnya

Jumlah Kasus Covid-19 Pada Anak di Indonesia

Sudah sejak dua tahun lalu Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi global. Covid-19 tidak hanya terjadi pada orang dewasa, namun juga pada anak-anak. Saat ini virus SARS-Cov-2 terus bermutasi hingga memunculkan berbagai varian baru yang menyebabkan penularan Covid pada anak lebih cepat terjadi.

Di bulan Maret 2022, Kementerian Kesehatan RI telah mencatat sebanyak 215.242 kasus terkonfirmasi Covid-19 terjadi pada kelompok usia 0 - 14 tahun. Tingginya kasus Covid-19 pada anak tentunya menjadi perhatian para orangtua. Untuk itu, mengenali gejala, risiko, serta cara pencegahan Covid-19 merupakan hal penting untuk diketahui orangtua (1).

Bagaimana Penularan Covid pada Anak Terjadi?

Sama seperti orang dewasa, penyebaran virus SARS-Cov-2 pada anak juga terjadi dengan cara yang sama. Virus SARS-Cov-2 menyebar melalui droplet atau melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi (2):

  • Melalui droplet: berdekatan (dalam 1 meter) dengan seseorang yang memiliki gejala sehingga droplet berisiko mengenai mukosa (mulut dan hidung) atau konjungtiva (mata).
  • Melalui benda: penularan juga dapat terjadi melalui benda dan permukaan yang sudah terkontaminasi oleh droplet di sekitar orang yang terinfeksi (2).

Gejala Covid Pada Anak

Studi menyebutkan bahwa gejala Covid pada anak-anak umumnya berlangsung tanpa gejala atau gejala ringan. Gejala yang paling sering muncul adalah demam, batuk, mual atau muntah, dan sesak napas. Hilangnya indera pengecap dan penciuman seringkali muncul sebagai gejala Covid pada orang dewasa, namun jarang ditemukan pada anak-anak. Secara keseluruhan gejala yang dapat muncul, yaitu (3) :

  • Demam.
  • Batuk.
  • Sesak napas.
  • Mual/muntah.
  • Kelelahan.
  • Sakit kepala.
  • Myalgia (nyeri otot).
  • Sakit tenggorokan.
  • Sakit perut.
  • Diare.
  • Kejang.

Apa yang harus dilakukan apabila Anak memiliki gejala covid?

Apabila anak menunjukkan gejala Covid, maka orangtua harus mempertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan diagnostik seperti: 

  • Lakukan Tes PCR: Hasil PCR yang positif menunjukkan bahwa anak terkonfirmasi infeksi SARS-Cov-2. SARS-Cov-2 biasanya terdeteksi dalam 1 minggu setelah gejala muncul. Hasil PCR yang negatif menunjukkan bahwa anak tidak terkonfirmasi infeksi SARS-Cov-2. 
  • Tes PCR ulang: Apabila hasil PCR test negatif namun gejala - gejala dan pemeriksaan lain seperti pemeriksaan darah atau radiologi mengarah ke Covid, maka dilakukan konfirmasi ulang PCR setelah 24 jam (3).
  • Perawatan: Pada anak dengan gejala Covid ringan, dapat dilakukan isolasi mandiri di rumah. Sedangkan pada anak dengan gejala Covid sedang - berat, contoh: lemas, tidak mau makan/minum, anak dengan gejala klinis pneumonia (demam, batuk, sesak, napas cepat) harus melakukan perawatan di Rumah Sakit agar mendapat pemantauan (4).

Bahaya Covid - 19 pada Anak

Pada umumnya, kasus Covid pada anak tidak parah. Namun, sebuah studi mengatakan risiko terjadinya kasus Covid anak dengan gejala berat (adanya infeksi paru atau pneumonia) meningkat pada anak usia dibawah 1 tahun dan anak dengan kondisi medis tertentu seperti diabetes tipe 1, penyakit jantung kongenital, asma, gangguan syaraf, dan obesitas (5).

Tips Merawat Anak dengan Covid di Rumah

Sebagian besar kasus Covid pada anak tidaklah parah sehingga bisa dilakukan perawatan di rumah. Berikut tips perawatan anak dengan Covid di rumah: 

  • Orangtua / caregiver tetap mengasuh anak yang positif. Apabila status covid orangtua / caregiver berbeda dengan anak, maka disarankan untuk tidur di kasur terpisah, tetap memakai masker, mencuci tangan sebelum dan setelah berinteraksi.
  • Sediakan peralatan medis sederhana dirumah, seperti: termometer dan oxymeter.
  • Jalankan protokol isolasi mandiri dirumah, yaitu: periksa suhu tubuh pagi dan sore, periksa saturasi oksigen dan frekuensi nadi, pantau laju napas, berikan anak makanan bergizi dan cairan yang cukup.
  • Berikan dukungan psikologis bagi anak (6)

Pengobatan Covid pada Anak

Pengobatan Covid pada anak diberikan sesuai anjuran dokter dan dengan pengobatan suportif. Salah satu pengobatan suportif yaitu dengan rutin memberikan suplemen vitamin C 200mg sebagai upaya untuk meningkatkan imunitas si Kecil agar proses penyembuhan berlangsung lebih cepat (5)

Pencegahan infeksi Covid Pada Anak

  1. Mencuci tangan dengan hand sanitizer yang mengandung alkohol atau dengan sabun dibawah air mengalir sebelum dan sesudah beraktivitas.
  2. Anak usia 3 tahun keatas atau yang sudah dapat menggunakan dan melepaskan masker, dianjurkan menggunakan masker saat aktivitas diluar rumah.
  3. Menutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk.
  4. Tidak menyentuh area wajah apabila belum membersihkan tangan.
  5. Menjaga jarak minimal 2 meter.
  6. Rutin melakukan desinfeksi (gagang pintu, keran, toilet, wastafel, meja, kursi).
  7. Melakukan vaksinasi Covid - 19 (untuk anak usia > 6 tahun ) (5,6)

CH-20220511-09

Artikel ini ditulis oleh:
dr. Reza Dirgahayu Putri

Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia

Referensi:

  1. Emerging. Available at : https://infeksiemerging.kemkes.go.id/dashboard/covid-19
  2. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease ( Covid 19 ). kementerian Kesehatan RI. 2020.
  3. COVID-19 Guidance for Management of Children Admitted to Hospital and for Treatment of Non-Hospitalised Children at Risk of Severe Disease. Royal College of Paediatrics and Child Health. 2022.
  4. Burhan E, dkk. Pedoman Tatalaksana Covid - 19. Edisi 4. Januari 2022.
  5. Kompaniyets L, dkk. Underlying Medical Conditions Associated With Severe COVID-19 Illness Among Children. JAMA Network Open. 2021;4(6).
  6. IDAI. Panduan Isolasi Mandiri Anak. 2021.
  7. Khosravi S, dkk. Prevention and Treatment Approaches in Children with the Coronavirus. Sys Rev Pharm 2020;11(9):913-919.


Cara Redoxon®
mendukung sistem
imunitas Anda

 

 

Tubuh Anda dilengkapi dengan sistem pertahanan alami yang kuat. Sistem imunitas tubuh memiliki berbagai cara untuk mengatasi ancaman bakteri dan virus. Ada tiga mekanisme pertahanan utama dalam sistem imunitas tubuh; perlindungan fisik (kulit dan mukosa atau selaput lendir), perlindungan seluler (sel darah putih, dan antibodi. Ragam nutrisi, seperti vitamin dan mineral memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan dan fungsi jaringan yang kompleks ini.

Di dunia yang serba cepat dan hadirnya makanan cepat saji maupun siap masak, mengonsumsi buah-buahan dan sayuran dalam jumlah memadai untuk memenuhi asupan vitamin dan mineral dalam upaya mendukung fungsi tubuh bisa menjadi tantangan tersendiri. Kurangnya vitamin dan mineral dapat berdampak buruk pada sistem imunitas dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Redoxon® hadir dengan rangkaian produk vitamin C yang dirancang untuk mendukung sistem imunitas Anda.

Selengkapnya

 

Redoxon® untuk sistem imunitas yang lebih sehat

Anda perlu menjaga sistem imunitas. Meski tidak terlihat, sistem imunitas bekerja tanpa henti selama 24 jam, setiap hari. Sama seperti tanaman yang membutuhkan air dan sinar matahari, sistem imunitas membutuhkan asupan gizi secara teratur untuk mendukung sistem pertahan tubuh dan memberikan perlindungan optimal bagi tubuh.

Dibarengi dengan gaya hidup sehat, termasuk aktivitas fisik dan nutrisi yang baik, mengonsumsi suplemen seperti Redoxon® akan menjadi fondasi untuk sistem imunitas yang kuat sepanjang tahun.

 

 

 

 

 

Ahlinya vitamin C dengan pengalaman 80 tahun

Di tahun 1934, kami menjadi pelopor suplemen vitamin C pertama di dunia, dan sejak itu terus membantu menjaga sistem pertahanan alami tubuh tetap prima selama lebih dari 80 tahun. Saat ini rangkaian suplemen inovatif kami senantiasa mendukung daya tahan tubuh Anda setiap hari.

 

Memperkuat daya tahan tubuh

Ingin memperkuat sistem imunitas? Yuk, telusuri dan cek artikel-artikel tentang cara mendukung sistem imunitas tubuh Anda.