Inilah Nutrisi yang Bisa Melawan Dampak Polusi
Polusi udara sudah menjadi masalah global. Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 80 persen populasi bumi hidup di lingkungan yang memiliki kualitas udara buruk (1).
Polusi udara juga dapat berdampak buruk pada kesehatan. Meskipun beberapa polutan seperti karbon monoksida, sulfur dioksida, dan nitrus dioksida diperkirakan kadarnya mulai menurun, polutan partikel halus yang berdiameter kurang dari 2,5 mikrometer (dikenal dengan PM2,5) masih tetap tinggi(2). PM2,5 adalah campuran kompleks dari berbagai cairan dan komponen padat yang berukuran kecil. Karena ukurannya sangat kecil, ia mampu terserap ke dalam jaringan paru dan pernapasan ketika Anda bernapas.
Saat Anda menghirup udara yang berpolusi, PM2,5 masuk ke dalam tubuh lalu menuju alveoli (kantong udara di paru-paru). Di sana, PM2,5 mengganggu respon tubuh dan mengacaukan fungsi pembuluh darah jantung dan pernapasan. PM2,5 memicu peradangan dan menurunkan fungsi antioksidan, sehingga kemampuan tubuh untuk mengatasi oksigen yang reaktif (radikal bebas) berkurang. Akibatnya, muncullah berbagai masalah kesehatan, mulai dari penyakit jantung hingga kanker paru(2)
Anda bisa membentengi tubuh dari dampak buruk polusi udara dengan cara mengonsumsi makanan bernutrisi. Weiguo Zhang, Direktur Nutritional Science and Advocacy, DSM Nutritional Product, Human Nutrition & Science dari Tiongkok mengatakan, nutrisi memiliki peran penting dalam mengurangi respon merugikan tubuh akibat paparan PM2,5 (3). Berikut beberapa jenis nutrisi yang penting dikonsumsi untuk meredam dampak polusi udara.
Vitamin B
Vitamin B, terutama B6 dan B12, sangat diperlukan untuk mengurangi dampak polusi udara terhadap kesehatan. Orang yang memiliki asupan vitamin B6 dan B12 rendah bisa mengalami peningkatan detak jantung variabilitas karena menghirup PM2,5 (3). Vitamin B6 membantu tubuh melawan infeksi, sedangkan vitamin B12 membantu meregulasi sistem saraf, serta berperan penting dalam pembentukan sel darah merah.
Vitamin B6 dan B12 bisa didapatkan dari: Telur, keju, susu, daging merah, dada ayam, semangka, ikan tuna, ikan salmon(4).
Vitamin C
Vitamin yang juga dikenal dengan nama asam askorbat ini dapat mengurangi kerusakan genetik pada manusia dengan cara melindungi struktur DNA. Peningkatan asupan vitamin C juga terbukti mampu menurunkan kerusakan untaian DNA yang disebabkan oleh polusi udara.
Ilmuwan London melakukan penelitian di London Hospital terhadap pasien asma atau penyakit saluran pernapasan kronis. Para ilmuwan menemukan, pasien yang kadar vitamin C di tubuhnya tergolong rendah berisiko mengalami masalah pernapasan saat polusi udara sedang tinggi. Ini karena vitamin C sebagai antioksidan dapat melindungi tubuh dari radikal bebas yang memasuki paru-paru melalui polusi udara(3).
Bila Anda tinggal di kota besar dengan tingkat polusi yang tinggi, sebaiknya perbanyak asupan vitamin C harian Anda. Caranya dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C, seperti buah dan sayur. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen vitamin C+ zinc, seperti Redoxon, untuk membantu memperkuat daya tahan tubuh dalam melawan polusi udara.
Vitamin C bisa didapatkan dari: Lemon, pepaya, brokoli, jeruk, brokoli, paprika, kiwi, nanas, apel, dan banyak lagi (5).
Vitamin E
Vitamin yang larut dalam lemak ini terbukti efektif mengurangi kerusakan sel. Sebagai antioksidan, vitamin E meningkatkan aktivitas enzim yang berperan penting dalam menetralisir efek berbahaya dari radikal bebas seperti hidrogen peroksida dan radikal superoksida. Antioksidan dalam vitamin E juga membantu mengurangi stres oksidatif dalam tubuh yang disebabkan oleh polusi udara (3).
Vitamin E bisa didapatkan dari: Minyak sayur, margarin, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran hijau (6).
Asam lemak omega-3
Beberapa studi menunjukkan, konsumsi omega-3 terbukti efektif dalam menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Sebuah penelitian di Meksiko terhadap para orang usia lanjut juga menunjukkan bahwa omega-3 dapat melindungi tubuh dari kerusakan jantung sebagai akibat dari paparan akut PM2,5 (3).
Asam lemak omega-3 bisa didapatkan dari: Ikan salmon (terutama yang liar), sarden, makarel, tuna, minyak ikan (7).
Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia
Referensi:
-
http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2016/air-pollution-rising/en/
-
http://www.scientistlive.com/content/minimising-impact-air-pollution-nutrition
-
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4690091/
-
https://medlineplus.gov/bvitamins.html
-
https://medlineplus.gov/vitaminc.html
-
https://medlineplus.gov/vitamine.html
-
http://www.webmd.com/healthy-aging/omega-3-fatty-acids-fact-sheet