Bagikan di :

Kembali Fitri dengan 6 Langkah Detoks Pikiran Ini

Bulan Ramadan identik dengan ritual ibadah yang lebih padat. Inilah saat yang tepat untuk melakukan detoksifikasi pikiran. Ya, bukan hanya tubuh yang memerlukan detoks, pikiran juga perlu 'dibersihkan' dari hal-hal negatif yang membuat emosi Anda bergejolak.

Sebuah penelitian menunjukkan, pikiranlah yang mengendalikan semua fungsi tubuh kita. Bahkan menurut para ahli neuroscience, 75% hingga 98% problem fisik dan penyakit disebabkan oleh pikiran dan pilihan-pilihan yang negatif. Ini bisa terjadi karena sesungguhnya manusia berpikir tidak hanya dengan otaknya tapi juga melalui setiap sel tubuhnya.(1)

Lalu bagaimana melakukan detoksifikasi pikiran? Ikuti saja langkah berikut ini:

1. Menata pikiran

Kita mengisi otak dengan bermacam-macam ingatan, gagasan, pikiran, analisa, rencana, dan banyak lagi. Ibarat laci yang terisi penuh barang, saatnya memerlukan satu benda yang tersimpan di sana, Anda terpaksa mengacak-acak isi laci dan bahkan mengeluarkan beberapa benda. Dan saat laci sudah penuh, Anda mengeluarkan benda yang Anda pikir tidak lagi diperlukan untuk memberikan ruang bagi benda baru.

Begitu pun pikiran kita. Saat terisi penuh sayangnya tidak melulu oleh hal yang penting secara otomatis Anda mengeluarkan isinya untuk memberi ruang bagi hal baru. Hal ini tentu saja tidak ideal. Mencatat bisa menjadi cara menata pikiran Anda. Gunakan nota kecil untuk menuangkan ide, mencatat hal penting, atau menulis daftar tugas yang perlu dilakukan pada hari itu.

Cara lain? Curhat alias bicarakan masalah dengan orang yang Anda percaya. Inti dari curhat adalah mengeluarkan apa yang membebani pikiran Anda. Sering kali bahkan Anda tidak memerlukan solusi dari sahabat atau orang yang Anda curhati.

2. Bangun pagi dengan pikiran terfokus

Apakah Anda bangun pagi dengan pikiran kosong, namun dalam hitungan menit tiba-tiba lima puluh pikiran menghamburi otak Anda? Dari kekhawatiran soal pekerjaan sampai ide menu yang akan disantap untuk berbuka puasa nanti. Terdengar akrab di telinga?

Cobalah untuk memulai hari dengan pikiran yang lebih terfokus. Jangan biarkan pikiran negatif berisi kekhawatiran menguasai otak Anda, terutama di pagi hari. Bukankah sebaiknya kita memulai sesuatu dengan hal yang baik dan positif?

Mulailah ritual bangun pagi untuk membersihkan pikiran. Biasakan pikiran Anda untuk hanya diisi pikiran positif. Coba melakukan meditasi selama lima sampai 15 menit. Tidak punya waktu lama? Begitu bangun pagi, duduk di atas tempat tidur, dan fokuskan pikiran Anda. Begitu pun salat Shubuh, bisa membantu Anda fokus dan menenangkan pikiran.

3. Jalani dengan kesadaran penuh

Fokuskan pikiran pada apa yang sedang Anda jalani. Aktifkan semua indera; penglihatan, perasaan, pendengaran, sentuhan, dan pengecapan, untuk membantu Anda merasakan apa yang sedang dijalani. Cara ini memungkinkan Anda untuk terlibat dengan apa yang ada di hadapan Anda, apakah itu anak, teman, atau rekan kerja Anda. Nikmati momen tersebut dan bebaskan diri Anda dari judgment atau pengalaman masa lalu.

4. Ubah keadaan bila memungkinkan

Anda hanya bisa mengontrol situasi dan pikiran Anda. Sebaliknya, Anda tidak mungkin mengontrol pikiran orang atau situasi yang di luar kuasa Anda. Untuk hal yang dapat diubah, ubahlah. Misalnya, jika Anda selalu merasa tertekan dengan sikap rekan kerja, berhentilah berpikir bahwa Anda mungkin suatu hari nanti dapat mengubah pikirannya. Ambillah inisiatif-inisiatif yang bisa Anda lakukan dan berhenti berusaha mengubah yang Anda tidak bisa.

5. Lepaskan apa yang ada di luar kontrol Anda

Salah satu hal yang berpotensi membuat pikiran frustasi adalah ekspektasi kita terhadap sesuatu. Anda berharap jalanan pulang saat ini tidak macet karena Anda harus menghadiri acara berbuka di Mall A. Kenyataannya, kondisi lalu lintas lancar menjelang waktu berbuka adalah hal yang hampir mustahil. Untuk hal yang tidak dapat Anda ubah, strategi terbaik adalah melepaskannya.

6. Isi dengan kegiatan positif

Lakukan kegiatan bermanfaat yang akan membangun aura positif di dalam diri kita. Sejalan dengan semangat Ramadan, Anda bisa melakukan banyak hal positif seperti melakukan ritual ibadah, melakukan kegiatan sosial dan kegiatan bermanfaat lainnya, serta menghindari perilaku merugikan seperti bergunjing. Selain 'menabung' pahala, tanpa sadar hal ini akan membangun kebiasaan yang positif dan bisa diteruskan ke bulan-bulan berikutnya.

7. Memaafkan

Menyimpan kemarahan dan selalu melihat ke masa lalu akan membuat diri Anda buta terhadap hal-hal positif yang sebenarnya terjadi dalam hidup Anda. Cara ini bisa membantu Anda membuat pikiran bersih dari hal-hal negatif. Dengan memaafkan orang lain, Anda juga akan memusatkan seluruh energi Anda kepada diri Anda sendiri. Bukankah memaafkan merupakan tindakan yang sejalan dengan esensi Ramadan?

Jalani langkah-langkah tadi, Anda pun siap menyambut Lebaran dengan pikiran yang lebih fitri.

Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia