Lompat ke isi utama
Beranda
  • Cek Skor Imunitas
  • Produk
    redoxon-product
    • Untuk Dewasa
      • Redoxon® Vitamin C
      • Redoxon® Triple Action
      • Redoxon® Fortimun
    • Untuk Anak
      • Redoxon® Kids Vitamin C
  • Ilmu Redoxon®
    submenu-img
    • Siapa Kita
    • FAQ
    • Kebutuhan
      • Daya Tahan Tubuh
  • Solusi untuk Daya Tahan Tubuh
    • Waspadai 6 Tanda Imun Menurun dan Ketahui Cara Mengatasinya
    • Mineral dan Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh
    • Mengupas Semua yang Perlu Diketahui Tentang Flu dan Pilek
    • Cara Meningkatkan Imunitas di Setiap Fase Kehidupan
    • Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Agar Tidak Mudah Sakit
    • Sering Terpapar Polusi Bisa Jadi Penyebab Mudah Sakit
    • Sering Naik Kendaraan Umum? Simak Tips Berikut Agar Tidak Mudah Sakit
    • Begadang Sampai Sahur? Pastikan Hal ini Agar Imun Tetap Terjaga
    • Tips Menjaga Imun Saat Travelling Di Masa Pandemi
    • Tetap Jaga Imun Walau Sudah Vaksin Corona
    • Vitamin C 1000 Dosis Tinggi Apakah Aman Untuk Tubuh?
    • Apa itu Infeksi Virus dan Cara Mengatasinya
    • Apa itu Vaksin dan Pengaruhnya Terhadap Sistem Imunitas
    • Gejala Flu, Penularan dan Penanganannya
    • Jangan Lewatkan Vitamin Daya Tahan Tubuh untuk Ibu Hamil
    • Meningkatkan Imun Saat Pandemi, Waspada Covid-19 Varian Baru
    • Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui
    • Syarat Sebelum Vaksin Covid-19 untuk Anak dan Dewasa
    • Daftar Penyakit Pancaroba & Tips Pencegahannya
    • Omicron, Gejala Covid Varian Baru dan Cara Mencegahnya
    • Pandemi, Epidemi dan Endemik: Apa Perbedaannya?
    • Persiapan Vaksin Covid untuk Anak
    • Tips Mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
    • Vaksin Booster untuk Dewasa
    • Cara Menjaga Diri dari Cuaca Ekstrim Agar Tetap Fit
    • Anak Demam Naik Turun Tapi Tetap Aktif, Normalkah?
    • Cara Agar Daya Tahan Tubuh Meningkat Saat Puasa, Cek di sini!
    • Cara Menjaga Daya Tahan Tubuh Anak Tetap Optimal di Masa Pandemi
    • Jangan Salah, Ini Perbedaan Radang Tenggorokan dan Amandel
    • Tips Pencegahan Covid-19 Saat Libur Lebaran
    • Suplemen Untuk Perjalanan Jauh Saat Libur Lebaran
    • Cara Mengatasi Anak Susah Makan Saat Liburan
    • Akut, Jangan Sepelekan Penyakit Hepatitis Pada Anak!
    • Awas, Bahaya Penyakit Akibat Virus Tetap Mengintai Walau Corona Mungkin Usai
    • Bisa Mempengaruhi Imun, Kenali Ciri-Ciri Anak Stress
    • Bolehkah Anak Sariawan Makan Es? Cek Faktanya
    • Cara Mencegah Penuaan Dini: Konsumsi Vitamin Ini!
    • Covid Pada Anak: Cara Mengobati dan Mencegahnya
    • Manfaat Bermain di Luar Rumah Bagi Tumbuh Kembang Anak
    • Mengenal Common Cold atau Pilek Pada Anak
    • Pentingnya Cek Kondisi Imunitas Lewat Tes Imunologi, Cari Tahu Di Sini!
    • Penyebab Diare Jadi Tanda Melemahnya Kekebalan Tubuh
    • Peran Sistem Imun terhadap Prestasi Anak di Sekolah
    • Sistem Imun Lemah, Penyebab Penyakit Kulit Eksim
    • Sistem Imunitas dan Hubungannya Dengan Kesehatan Mental
    • Immunity Debt, Salah Satu Penyebab Batuk Pilek Pada Anak Sering Terjadi
    • Bagaimana Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Saat Mudik Lebaran? Simak Tipsnya di Sini
    • Ketahui Penyebab Sering Batuk Pilek Pada Orang Dewasa dan Cara Mengatasinya
    • Mengenal Covid Varian Baru Arcturus Yang Perlu Diwaspadai
    • Penyakit Gondongan Pada Anak Mudah Menular, Ini Cara Mengatasinya
    • Penyebab Batuk dan Pilek: Karena Cuaca atau Virus?
  • Lebih Sehat Setiap Hari
    • 6 Kebiasaan Baik untuk Menguatkan Sistem Imunitas Anda
    • Kenali Berbagai Penyebab Infeksi dan Cara Pencegahannya
    • Olahraga untuk daya tahan tubuh
    • Makanan untuk Meningkatkan Daya Tahan tubuh
    • 5 Langkah Sederhana untuk Memulai Gaya Hidup Sehat
    • 10 Makanan yang Mengandung Vitamin C
    • 10 Menu Sahur Penuh Nutrisi untuk Jaga Kondisi Tubuh Selama Puasa
    • Berapa Kebutuhan Vitamin C Per Hari
    • Vitamin C – Manfaat, Dosis dan Cara Memilih Suplemen yang Tepat
    • Vitamin D – Manfaat, Dosis dan Cara Memilih Suplemen yang Tepat
    • Jangan Kendor Jaga Imun Setelah Vaksin Covid
    • Perawatan Covid 19 Berdasarkan Tingkat Gejalanya
    • Olahraga Ringan Untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh
    • Sarapan Praktis dan Sehat Untuk Menjaga Imun
    • Arti Gaya Hidup Sehat Yang Sesungguhnya
    • Jenis dan Kandungan Vitamin C Pada Jeruk Dan Manfaatnya
    • Manfaat Vitamin C untuk Wajah
    • Panduan Menu Sehat untuk Anak, Apa Saja?
    • Manfaat Vitamin C untuk Anak
    • 3 Kandungan Penting dalam Suplemen Daya Tahan Tubuh
    • Dampak Defisiensi Vitamin C Pada Anak
    • Suplemen Vitamin dapat Menambah Efektivitas Vaksin Covid-19, Benarkah?
    • Cegah Infeksi Virus Pada Anak Dengan Vitamin C
    • 9 Fakta Manfaat Vitamin D yang Mengagumkan
    • Anak Demam Tinggi Mendadak? Segera Cek Skor Imunitasnya
    • Aturan Minum Vitamin C Yang Benar, Sudah Tahu Belum?
    • Awas Imun Tubuh Lemah Meski Terlihat Sehat, Tes Antibodi di Sini!
    • Kenali Penyebab Sistem Imun Lemah dan Mudah Sakit, Mulai Cek Skor Imunitas Sekarang!
    • Sering Sakit Kepala Tension, Bisa Jadi Kurang Vitamin D, C dan Zinc
    • Tabel Kebutuhan Gizi Berdasarkan Usia Anak
    • Segudang Manfaat Zinc Untuk Kesehatan dan Kecantikan
    • Nutrisi Yang Dibutuhkan Tubuh Agar Kuat Puasa Ramadan
    • Nutrisi Yang Dibutuhkan Untuk Mengatasi Anak Susah Makan
  • Dapatkan Di Sini
Bayer Cross Logo
  1. Beranda
  2. Produk
  3. Daya Tahan Tubuh
  4. Persiapan Puasa: Ubah Pola Makan, Agar Perut Tidak Terasa Begah

Bagikan di :

Persiapan Puasa: Ubah Pola Makan, Agar Perut Tidak Terasa Begah

Sebagian orang kerap mengeluhkan begah pada hari-hari pertama puasa. Perut terasa penuh dan tidak nyaman. Sesungguhnya, apakah Anda tahu penyebab begah itu?

Begah bisa terjadi karena kebiasaan makan yang tidak baik, sehingga membebani kerja lambung. Misalnya langsung makan dalam porsi besar saat berbuka puasa. Perut begah juga bisa diakibatkan penyakit asam lambung.(1) Sebenarnya, pada saat kita makan, tingkat keasaman lambung pasti meningkat. Saat perut kosong, pH di dalam perut sekitar 1-2. Ketika perut terisi, pH naik menjadi 6-7. Kemudian, ketika makanan meninggalkan perut, pH di usus kecil mencapai 6. Namun, kesalahan pola makan dan pemilihan makanan tak sehat membuat asam lambung naik lebih tinggi lagi.(2) Maka, menjelang Ramadhan, kita perlu mengantisipasi hal-hal yang mungkin mengganggu saat menjalankan puasa. Berikut tips untuk menghindari perut begah di hari-hari pertama puasa. 

Mengurangi porsi makan

Jika Anda terbiasa makan dengan porsi besar, mulailah untuk menguranginya dari sekarang. Tak ada salahnya berlatih menahan hawa nafsu sebelum Ramadhan tiba. Kalau kita selalu memenuhi piring dengan nasi, lauk dan sayur sampai menggunung, maka kebiasaan ini akan terbawa hingga bulan puasa.

Padahal, kalau kita makan terlalu banyak dalam waktu yang relatif sempit pada saat sahur dan berbuka, maka bisa menyebabkan asam lambung naik. Saat lambung penuh, maka katup otomatis antara lambung dan esofagus tidak menutup rapat. Hal ini menyebabkan asam lambung akan keluar dari lambung. Ketika asam lambung naik, maka perut akan terasa begah, bahkan sampai nyeri di ulu hati.(3)

Mengurangi makan makanan pedas

Makan nasi, lauk, dan sayur terasa hambar jika tidak ditambah sambal. Makanan pedas memang mengunggah selera. Kita ingin terus melahapnya sampai habis tak bersisa. Saat perut terisi penuh, kita akan merasa kekenyangan dan begah. Selain itu, makanan pedas juga menyebabkan iritasi pada perut.(4)

Mengurangi gorengan

Kebanyakan orang Indonesia menyukai makanan yang digoreng. Rasanya yang gurih membuat kita mau melahapnya lagi dan lagi. Apalagi jika makanan digoreng garing sampai menghasilkan bunyi ‘kriuk’ saat digigit. Pasti akan menambah sensasi di dalam mulut.

Namun, gorengan tidak baik untuk tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan. Sebagai contoh, makanan siap saji yang digoreng mengandung 17 gram lemak dan 340 kalori.(5) Makanan dengan kandungan lemak yang tinggi bertahan di dalam perut lebih lama. Sehingga perut memproduksi asam lambung lebih banyak. Maka tak heran jika perut terasa begah ketika terlalu banyak makan gorengan.(6)

Mengurangi makanan manis

Saat makanan manis masuk ke dalam usus, maka akan dipecah oleh enzim pankreas. Dengan demikian gula bisa diserap dan masuk ke aliran darah. Namun, apa jadinya jika kita mengonsumsi makanan manis terlalu banyak sementara produksi enzim dari pankreas terbatas? Maka akan terjadi ketidakseimbangan bakteri di dalam usus. Bakteri yang terlalu banyak bisa mengganggu penyerapan nutrisi di usus, kemudian meningkatkan kadar asam. Akibatnya, perut menjadi begah.(7)

Jadi, meskipun kita dianjukan berbuka dengan yang manis, tapi tidak boleh berlebihan. Jangan jadikan Bulan Ramadhan sebagai kesempatan untuk makan makanan manis sebanyak mungkin. Biasakan mengurangi makanan manis dari sekarang. Pilihlah makanan manis yang alami.

Mengurangi makanan bergas

Saat kita membuka mulut untuk memasukkan makanan, maka ada udara yang masuk ke dalam tubuh menuju lambung. Udara yang masuk ke perut akan semakin banyak ketika kita makan sambil berbicara. Apalagi, kalau makanan yang dikonsumsi mengandung gas, maka perut akan terasa semakin penuh oleh udara. Jika kita tidak berhasil mengeluarkan gas dengan bersendawa, maka perut akan terasa kembung dan begah. Salah satu cara mengurangi begah adalah menghindari makanan bergas seperti brokoli, kacang-kacangan, dan kubis. Anda bisa mulai memilih sayuran sehat yang tidak mengandung gas dari sekarang.

Perut begah sebenarnya bisa diatasi dengan mudah. Anda hanya perlu beristirahat, dan minum air putih hangat untuk membantu pencernaan. Namun, kalau perut merasa begah pada bulan puasa, tentu akan membuat kita tak nyaman. Maka, kita harus melakukan upaya pencegahan.(8)

Selain mengubah pola makan untuk menghindari perut begah saat berpuasa, kita juga harus menjaga stamina selama menjalankan ibadah di Bulan Ramadhan. Caranya dengan memenuhi kebutuhan vitamin C dan zinc. Anda bisa mengonsumsi vitamin C dan zinc saat sahur dan berbuka agar tubuh selalu sehat selama berpuasa.

Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia

Referensi:

  1. http://www.healthblurbs.com/causes-why-stomach-feels-bloated-and-full/

  2. Dressman et al. Upper Gastrointestinal (GI) pH in Young, Healthy Men and Women. Pharmaceutical Research. July 1990, Volume 7, Issue 7, pp 756–761

  3. http://www.webmd.com/heartburn-gerd/america-asks-9/spicy-foods

  4. http://www.webmd.com/heartburn-gerd/america-asks-9/spicy-foods?page=2

  5. http://www.webmd.com/diet/features/fatty-food-temptations#2

  6. http://www.webmd.com/heartburn-gerd/triggers#1

  7. http://www.livestrong.com/article/467190-indigestion-from-eating-sugar/

  8. https://health.detik.com/read/2014/07/07/163029/2630311/763/perut-malah-begah-usai-berbuka-bisa-jadi-ini-sebabnya

BELI SEKARANG

Footer Bayer Logo
  • Produk
    • Siapa Kita
  • Solusi Untuk Daya Tahan Tubuh
    • Lebih Sehat Setiap Hari
  • Dapatkan Di Sini

@2020 Bayer. Hak cipta dilindungi kecuali terbukti sebaliknya. Seluruh merek dagang di situs ini adalah milik Bayer, beserta afiliasinya, atau dilisensikan untuk penggunaannya.

GUNAKAN SESUAI KETENTUAN

  • Hubungi Kami
  • Sitemap
  • Pernyataan Privasi
  • Ketentuan Penggunaan
  • Merek dagang
  • Bayer Global
  • L.ID.MKT.CC.02.2021.1572