Bagikan di :

Persiapan Puasa: Ubah Pola Makan, Agar Perut Tidak Terasa Begah

Sebagian orang kerap mengeluhkan begah pada hari-hari pertama puasa. Perut terasa penuh dan tidak nyaman. Sesungguhnya, apakah Anda tahu penyebab begah itu?

Begah bisa terjadi karena kebiasaan makan yang tidak baik, sehingga membebani kerja lambung. Misalnya langsung makan dalam porsi besar saat berbuka puasa. Perut begah juga bisa diakibatkan penyakit asam lambung.(1) Sebenarnya, pada saat kita makan, tingkat keasaman lambung pasti meningkat. Saat perut kosong, pH di dalam perut sekitar 1-2. Ketika perut terisi, pH naik menjadi 6-7. Kemudian, ketika makanan meninggalkan perut, pH di usus kecil mencapai 6. Namun, kesalahan pola makan dan pemilihan makanan tak sehat membuat asam lambung naik lebih tinggi lagi.(2) Maka, menjelang Ramadhan, kita perlu mengantisipasi hal-hal yang mungkin mengganggu saat menjalankan puasa. Berikut tips untuk menghindari perut begah di hari-hari pertama puasa. 

Mengurangi porsi makan

Jika Anda terbiasa makan dengan porsi besar, mulailah untuk menguranginya dari sekarang. Tak ada salahnya berlatih menahan hawa nafsu sebelum Ramadhan tiba. Kalau kita selalu memenuhi piring dengan nasi, lauk dan sayur sampai menggunung, maka kebiasaan ini akan terbawa hingga bulan puasa.

Padahal, kalau kita makan terlalu banyak dalam waktu yang relatif sempit pada saat sahur dan berbuka, maka bisa menyebabkan asam lambung naik. Saat lambung penuh, maka katup otomatis antara lambung dan esofagus tidak menutup rapat. Hal ini menyebabkan asam lambung akan keluar dari lambung. Ketika asam lambung naik, maka perut akan terasa begah, bahkan sampai nyeri di ulu hati.(3)

Mengurangi makan makanan pedas

Makan nasi, lauk, dan sayur terasa hambar jika tidak ditambah sambal. Makanan pedas memang mengunggah selera. Kita ingin terus melahapnya sampai habis tak bersisa. Saat perut terisi penuh, kita akan merasa kekenyangan dan begah. Selain itu, makanan pedas juga menyebabkan iritasi pada perut.(4)

Mengurangi gorengan

Kebanyakan orang Indonesia menyukai makanan yang digoreng. Rasanya yang gurih membuat kita mau melahapnya lagi dan lagi. Apalagi jika makanan digoreng garing sampai menghasilkan bunyi ‘kriuk’ saat digigit. Pasti akan menambah sensasi di dalam mulut.

Namun, gorengan tidak baik untuk tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan. Sebagai contoh, makanan siap saji yang digoreng mengandung 17 gram lemak dan 340 kalori.(5) Makanan dengan kandungan lemak yang tinggi bertahan di dalam perut lebih lama. Sehingga perut memproduksi asam lambung lebih banyak. Maka tak heran jika perut terasa begah ketika terlalu banyak makan gorengan.(6)

Mengurangi makanan manis

Saat makanan manis masuk ke dalam usus, maka akan dipecah oleh enzim pankreas. Dengan demikian gula bisa diserap dan masuk ke aliran darah. Namun, apa jadinya jika kita mengonsumsi makanan manis terlalu banyak sementara produksi enzim dari pankreas terbatas? Maka akan terjadi ketidakseimbangan bakteri di dalam usus. Bakteri yang terlalu banyak bisa mengganggu penyerapan nutrisi di usus, kemudian meningkatkan kadar asam. Akibatnya, perut menjadi begah.(7)

Jadi, meskipun kita dianjukan berbuka dengan yang manis, tapi tidak boleh berlebihan. Jangan jadikan Bulan Ramadhan sebagai kesempatan untuk makan makanan manis sebanyak mungkin. Biasakan mengurangi makanan manis dari sekarang. Pilihlah makanan manis yang alami.

Mengurangi makanan bergas

Saat kita membuka mulut untuk memasukkan makanan, maka ada udara yang masuk ke dalam tubuh menuju lambung. Udara yang masuk ke perut akan semakin banyak ketika kita makan sambil berbicara. Apalagi, kalau makanan yang dikonsumsi mengandung gas, maka perut akan terasa semakin penuh oleh udara. Jika kita tidak berhasil mengeluarkan gas dengan bersendawa, maka perut akan terasa kembung dan begah. Salah satu cara mengurangi begah adalah menghindari makanan bergas seperti brokoli, kacang-kacangan, dan kubis. Anda bisa mulai memilih sayuran sehat yang tidak mengandung gas dari sekarang.

Perut begah sebenarnya bisa diatasi dengan mudah. Anda hanya perlu beristirahat, dan minum air putih hangat untuk membantu pencernaan. Namun, kalau perut merasa begah pada bulan puasa, tentu akan membuat kita tak nyaman. Maka, kita harus melakukan upaya pencegahan.(8)

Selain mengubah pola makan untuk menghindari perut begah saat berpuasa, kita juga harus menjaga stamina selama menjalankan ibadah di Bulan Ramadhan. Caranya dengan memenuhi kebutuhan vitamin C dan zinc. Anda bisa mengonsumsi vitamin C dan zinc saat sahur dan berbuka agar tubuh selalu sehat selama berpuasa.

Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia

Referensi:

  1. http://www.healthblurbs.com/causes-why-stomach-feels-bloated-and-full/

  2. Dressman et al. Upper Gastrointestinal (GI) pH in Young, Healthy Men and Women. Pharmaceutical Research. July 1990, Volume 7, Issue 7, pp 756–761

  3. http://www.webmd.com/heartburn-gerd/america-asks-9/spicy-foods

  4. http://www.webmd.com/heartburn-gerd/america-asks-9/spicy-foods?page=2

  5. http://www.webmd.com/diet/features/fatty-food-temptations#2

  6. http://www.webmd.com/heartburn-gerd/triggers#1

  7. http://www.livestrong.com/article/467190-indigestion-from-eating-sugar/

  8. https://health.detik.com/read/2014/07/07/163029/2630311/763/perut-malah-begah-usai-berbuka-bisa-jadi-ini-sebabnya